Minggu, 07 Juni 2015

MEDIA PEMBELAJARAN GRAFIK



BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan khususnya, pasti pernah dihadapkan pada sebuah data. Data itu sendiri merupakan kumpulan fakta sebagai hasil dari suatu pengukuran atau pengamatan variabel yang dapat berupa angka, kata – kata, atau citra. Untuk mempermudah dalam penyajian data, dapat dibuat dalam bentuk tabel maupun grafik. Penyajian data dalam bentuk grafik disajikan secara ringkas dan bertujuan untuk memperhatikan perbandingan informasi kwalitatif dengan cepat dan sederhana. Dan perlu diketahui pula jenis – jenis dari grafik.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa definisi grafik ?
2.      Apa saja macam – macam grafik ?
3.      Apa saja tujuan membuat media grafik?
4.      Apa saja fungsi media grafik?
5.      Apa saja manfaat media grafik?
6.      Bagaimana prinsip membuat media grafik?
7.      Bagaimana penggunaan media grafik?
8.      Bagaimana cara penggunaan grafik dalam pembelajaran?

1.3  Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui definisi dari grafik.
2.      Mengetahui macam – macam grafik.
3.      Mengetahui tujuan membuat media grafik.
4.      Mengetahui fungsi media grafik.
5.      Mengetahui manfaat-manfaat media grafik.
6.      Mengetahui dan menjelaskan prinsip membuat media grafik.
7.      Mengetahui cara penggunaan media grafik.
8.      Menjelaskan cara penggunaan grafik dalam pembelajaran.

BAB II
PEMBAHASAN

1. Definisi Grafik

Grafik dapat didefinisikan sebagai penyajian data berangka, suatu tabel gambar yang dapat mempunyai nilai informasi yang sangat berfaedah, namun dari grafik yang menggambarkan intisari informasi sekilas akan lebih efektif, grafik merupakan keterpaduan yang lebih menarik dari sejumlah tabulasi data yang tersusun dengan baik, tujuan membuat grafik adalah untuk memperhatikan perbandingan, informasi kwalitatif dengan cepat serta sederhana. Ada beberapa macam grafik, dan yang paling umum di gunakan adalah grafik-grafik garis, batang, lingkaran atau piring dan grafik bergambar. Efektivitas penggunaan grafik diantaranya: cara penyajian, karakteristik warga belajar, tujuan pendidikan, dan teknik.

Pengertian Grafik Menurut Beberapa Ahli


v  MURRAY R. SPIEGEL & LARRY J. STEPHENS
Grafik merupakan tampilan gambar dari hubungan di antara variabel - variable
v  SOEDARSO
Grafik merupakan bentuk penyajian visual yang dipakai untuk membandingkan jumlah data pada saat - saat yang berbeda
v  YUDHY WICAKSONO
Grafik merupakan salah satu model penyajian data dalam bentuk visual yang banyak digunakan di berbagai bidang profesi
v  MURRAY 
Grafik adalah representasi gambar dari hubungan yang terdapat di antara variable – variabel.
v  HERY SONAWAN
Grafik merupakan penggambaran data - data yang di plot dalam sebuah bidang yang menghubungkan dua variable atau lebih.

v  KATHLEEN MEEHAN ARIAS
Grafik adalah sebuah metode yang digunakan untuk menyajikan data kuantitatif secara visual.
v  SUPRANTO
Grafik merupakan gambar - gambar yang menunjukkan secara visual data berupa angka (mungkin juga dengan simbol - simbol) yang biasanya juga berasal dari table - tabel yang telah dibuat.
2.   Macam-macam Grafik
A. Grafik Batang
Pada lazimnya grafik ini dibuat dengan menggunakan batang sebagai gambaran kelompok data secara vertical dan horizontal. Tinggi atau panjang batang melukiskan ukuran besarnya presentase data yang diwakilinya. Grafik batang umumnya digunakan untuk menggambarkan perkembangan nilai suatu objek penelitian dalam kurun waktu tertentu. Diagram batang menunjukkan keterangan-keterangan dengan batang-batang tegak atau mendatar dan sama lebar dengan batang-batang terpisah. Perhatikan contoh berikut ini.
Grafik batang pada dasarnya sama fugsinya dengan grafik garis yaitu untuk menggambarkan data berkala. Grafik batang juga terdiri dari grafik batang tunggal dan grafik batang ganda.
Contoh Grafik Batang (bar chart)

B. Grafik Lingkaran atau Piring
Grafik lingkaran atau grafik piring adalah lingkaran sektor-sektor yang di gunakan untuk menggunakan bagian suatu keseluruhan. adalah penyajian data statistik dengan menggunakan gambar yang berbentuk lingkaran. Bagian-bagian dari daerah lingkaran menunjukkan bagian bagian atau persen dari keseluruhan. Untuk membuat diagram lingkaran, terlebih dahulu ditentukan besarnya persentase tiap objek terhadap keseluruhan data dan besarnya sudut pusat sektor lingkaran.
Grafik lingkaran lebih cocok untuk menyajikan data cross section, dimana data tersebut dapat dijadikan bentuk prosentase.

 Contoh Grafik Lingkaran (pie chart) :
Contoh Grafik Lingkaran (pie chart)


Ada dua ciri grafik lingkaran yaitu:
- grafik itu selalu menunjukkkan jumlah atau keseluruhan jumlah
- bagian-bagiannya atau segmennya di hitung dalam presentase atau bagian-bagian pecahan keseluruhan.

C. Grafik Garis
Grafik garis adalah yang paling tepat dari semua jenis grafik, terutama dalam melukiskan kecendrungan-kecendrungan atau menghubungkan dua rangkaian kata. Sejumlah variasi dan kombinasi dari grafik garis dapat dilukiskan, termasuk bayangan permukaan grafik dari berbagai bentuk. Penyajian data statistik dengan menggunakan diagram berbentuk garis lurus disebut diagram garis lurus atau diagram garis. Diagram garis biasanya digunakan untuk menyajikan data statistik yang diperoleh berdasarkan pengamatan dari waktu ke waktu secara berurutan.
Sumbu X menunjukkan waktu-waktu pengamatan, sedangkan sumbu Y menunjukkan nilai data pengamatan untuk suatu waktu tertentu. Kumpulan waktu dan pengamatan membentuk titik-titik pada bidang XY, selanjutnya kolom dari tiap dua titik yang berdekatan tadi dihubungkan dengan garis lurus sehingga akan diperoleh diagram garis atau grafik garis. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh soal berikut.
Grafik garis atau diagram garis dipakai untuk menggambarkan data berkala. Grafik garis dapat berupa grafik garis tunggal maupun grafik garis berganda.
Contoh Grafik

Grafik garis terdiri dari 4 jenis, yaitu:
• Grafik Linier
• Grafik Power
• Grafik Eksponen, dan
• Grafik Logaritma


D. Grafik Gambar (pictogram)
Grafik ini berupa gambar atau lambang untuk menunjukkan jumlah benda yang dilambangkan.

Contoh Grafik Gambar (pictogram):
Contoh Grafik Gambar (pictogram)



E. Grafik Berupa Peta (Cartogram)
Cartogram adalah grafik yang banyak digunakan oleh BMG untuk menunjukkan peramalan cuaca dibeberapa daerah.

Contoh Grafik Berupa Peta (Cartogram) :
Contoh Grafik Berupa Peta (Cartogram)



3.     Tujuan membuat media grafik
Tujuan pembuatan grafik adalah menunjukkan perbandingan, informasi kualitatif dengan cepat serta sederhana. Data-data dalam bentuk uraian deskriptif yang ruwet dan kompleks dapat disederhanakan dengan menggunakan grafik. Jadi, bila sebuah grafik sulit dibaca berarti akan kehilangan manfaatnya yang berharga.

 4.  Fungsi media grafik
Fungsi media grafik, untuk menggambarkan data dalam bentuk angka (data kuantitatif) secara teliti, dan juga menerangkan perkembangan dan perbandingan suatu obyek atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas). Jadi, fungsi grafik adalah :
1.      Menggambarkan data kuantitatif secara teliti.
2.      Menerangkan perkembangan atau perbandingan suatu obyek atau peristiwa saling berhubungan secara singkat dan jelas. Grafik disusun berdasarkan prinsip matematika dengan menggunakan data-data yang komparatif.

5.    Manfaat media grafik
Grafik, merupakan media yang dapat menyajikan data dalam bentuk angka atau data kuantitatif. Beberapa manfaat atau kelebihan media grafik, adalah sebagai berikut :
           1)      Grafik bermanfaat untuk mempelajari dan mengingat data-data kuantitatif dan hubungannya.
           2)      Grafik dengan cepat, memudahkan dan memungkinkan kita mengadakan analisis, interpretasi dan perbandingan antara data-data yang disajikan baik dalam hal ukuran, jumlah, pertumbuhan dan arah.
           3)      Penyajian data grafis, jelas, cepat, menarik, ringkas dan logis. Maka, semakin sukar data yang akan disajikan semakin baik grafik menampilkannya dalam bentuk statistic yang cepat dan sederhana.
Karena itu, konsep-konsep yang sukar akan lebih efektif diperhatikan, bila dituangkan ke dalam sebuah rangkaian grafik yang lebih sederhana dari pada grafik yang sukar.

6.     Prinsip membuat media grafik
Data statistic yang umum disajikan dalam beberapa jenis grafis. Pemakaiannya tidak menuntut keterampilan khusus, cukup dengan :
         1)         Memahami prinsip dasar pembuatan grafik, yakni sederhana, berisi hubungan data, dapat dibaca, dan dipahami. Grafik yang sukar kadang-kadang diperlukan dalam menggambarkan berbagai faktor untuk tujuan tertentu, seperti perekonomian. Maka, grafik-grafik yang paling efektif adalah yang menyoroti suatu idea tau gagasan.
         2)         Prinsip-prinsip yang digunakan pada semua grafik adalah adanya perbandingan atau hubungan. Sebagai contoh, membuat perbandingan jumlah jamaah haji tahun sebelum dan tahun  berikutnya di suatu kecamatan atau membandingkan dengan kecamatan lain pada tahun yang sama. Dalam membuat grafik memerlukan data dan tanpa perbandingan atau hubungan yang berarti, maka sedikit sekali guna/ manfaatnya dalam menggambarkan statistic secara grafik.
         3)         Dalam pembuatan grafik yang baik adalah informasi dari jumlah yang persis harus ditunjukkan.
Pembuatan grafik dimaksudkan untuk bercerita dan sekaligus menggambarkan perbandingan, kecenderungan, serta hubungan. Ada dua prinsip yang digunakan pada grafik gambar, yaitu :
a)      Lambang-lambang bergambar hendaknya sudah menjelaskan sendiri.
b)      Kuantitas biasanya diperlihatkan dengan sejumlah lambang beserta ukurannya.
Grafik-grafik bergambar pada umumnya mempergunakan bentuk-bentuk satu ukuran dan masing-masing bentuk menggambarkan besaran tertentu, berapa jumlah pecahan yang digambarkan oleh bagian bentuk. Memperlihatkan beberapa lambang dari ukuran yang sama akan memudahkan dibandingkan dengan dengan jumlah yang yang dipertunjukkan oleh wilayah yang sama tetapi dapat mempergunakan lambang-lambang beserta ukurannya.  Hal itu dikarenakan oleh timbangan yang akurat padawilayah dari bentuk obyek yang tak berurutan adalah sukar dibaca.

7.     Penggunaan media grafik
Penggunaan media grafik dalam proses pembelajaran, mengandung beberapa hal yang perlu diketahui, yaitu :
           1)       Grafik dapat digunakan untuk bermacam-macam bidang studi.
           2)      Bermacam-macam buku pelajaran dapat memilih macam grafik yang diperlukan dan sesuai dengan bahan pelajaran yang diajarkan.
           3)      Untuk mengerti suatu grafik dalam taraf permulaan perlu mengetahui cara membacanya.
           4)       Grafik juga baik untuk digunakan di kelas-kelas di sekolah lanjutan.
Jadi grafik sebagai media pembelajaran dapat dikatakan baik apabila memenuhi ketentuan sebagai berikut :
                a)  Jelas untuk dilihat oleh seluruh kelas
                b)  Hanya menyajikan satu ide setiap grafis
                c)  Ada jarak atau ruang kosong antara kolom-kolom
                d)  Warna yang digunakan kontras dan harmonis
                e)  Berjudul dan ringkas
                 f)  Sederhana (simplicity)
                g)  Mudah dibaca (legility)
                h)  Praktis mudah diatur (manageability)
                 i)   Menggambar kenyataan (realisme)
                 j)   Menarik (attractiveness)
                k) Jelas dan tidak memerlukan informasi tambahan (appropriateness), teliti                       (accuracy).

8.    Penggunaan grafik dalam pembelajaran
Grafik divisualisasikan dengan bantuan objek dalam bentuk garis, batang dan gambar. Menampilkan pesan dalam bentuk-bentuk seperti itu mempermudah penyerapan informasi oleh siswa. Terlebih jika gambar-gambar tersebut sudah dikenali siswa swbelumnya. Grafik paling baik digunakan dalam pembelajaran pada materi berupa ringkasan pelajaran setelah siswa memperoleh informasi lain dari berbagai sumber baik buku atau penjelasan sebelumnya dari guru sendiri.
Para siswa tidak akan mengalami kesulitan dalam memahami pesan yang disajikan melalui grafik, hal tersebut disebabkan karena grafik sendiri bukan sesuatu yang asing lagi bagi siswa. Mereka sebelumnya mungkin melihat contoh grafik dari majalah, Koran tabloid atau internet. Namun yang terpenting grafik menggambarkan informasi secara ringkas.
Untuk memperoleh grafik sekarang ini bukanlah sesuatu yang sulit. Sekedar mencarikan contoh grafik guru dengan mudah dapat memperolehnya di majalah,Koran, dan internet. Jika grafik ini disesuaikan dengan materi, maka dengan mudah guru dapat membuatnya sendiri. Terdapat beberapa program aplikasi melalui komputer untuk membuat grafik dengan mudah. Caranya guru tinggal memasukkan data, memilih bentuk grafik yang dikehendaki, memilih warna dan langsung dapat memiliki grafik yang menarik. Misalnya membuat grafik melalui program Microsoft Word, Excel dan powerpoint.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Grafik dapat di defenisikan sebagai penyajian data berangka, suatu tabel gambar yang dapat mempunyai nilai informasi yang sangat berfaedah, namun dari grafik yang menggambarkan intisari informasi sekilas akan lebih efektif,grafik merupakan keterpaduan yang lebih menarik dari sejumlah tabulasi data yang tersusun dengan baik, tujuan membuat grafik adalah untuk memperhatikan perbandingan, informasi kwalitatif dengan cepat serta sederhana.
Grafik divisualisasikan dengan bantuan objek dalam bentuk garis, batang dan gambar. Menampilkan pesan dalam bentuk-bentuk seperti itu mempermudah penyerapan informasi oleh siswa. Terlebih jika gambar-gambar tersebut sudah dikenali siswa swbelumnya. Grafik paling baik digunakan dalam pembelajaran pada materi berupa ringkasan pelajaran setelah siswa memperoleh informasi lain dari berbagai sumber baik buku atau penjelasan sebelumnya dari guru sendiri.
Para siswa tidak akan mengalami kesulitan dalam memahami pesan yang disajikan melalui grafik, hal tersebut disebabkan karena grafik sendiri bukan sesuatu yang asing lagi bagi siswa. Mereka sebelumnya mungkin melihat contoh grafik dari majalah, Koran tabloid atau internet. Namun yang terpenting grafik menggambarkan informasi secara ringkas.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian dan Hakikat Pembelajaran Jarak Jauh (e-learning)
1.        Pengertian, Faktor, dan Prinsip dalam Pembelajaran Jarak Jauh
Pembelajaran jarak jauh seperti yang sering kita dengar merupakan  pembelajaran yang mengutamakan kemandirian. Guru dapat menyampaikan materi ajar kepada peserta didik tanpa harus bertatap muka langsung di dalam suatu ruangan yang sama. Pembelajaran semacam ini dapat dilakukan dalam waktu yang sama maupun dalam waktu yang berbeda.
Pernyataan tersebut diperkuat oleh pendapat dari Hamzah B.Uno dalam bukunya yang berjudul Model Pembelajaran yang menyatakan bahwa pembelajaran jarak jauh adalah sekumpulan metode pengajaran di mana aktivitas pengajaran dilaksanakan secara terpisah dari aktivitas belajar. Pemisah kedua kegiatan tersebut dapat berupa jarak fisik maupun nonfisik (2007:34). Jarak fisik dalam artian lokasi, dan jarak nonfisik yakni kondisi.
Selain itu pula, dalam pembelajaran jarak jauh dikenal pula istilah E-Learning. E-learning merupakan metode penyampaian yang digunakan dalam pembelajaran jarak jauh. E-learning dapat dipahami sebagai metode penyampaian dengan komputer dan memanfaatkan teknologi internet serta pemrograman yang memungkinkan para peserta didik untuk berinteraksi dengan bahan-bahan pelajaran melalui chat room (ruang komunikasi) misalnya.
Pada pelaksanaannya ada beberapa faktor penting yang harus diperhatikan, agar sistem pendidikan (pembelajaran) jarak jauh dapat berjalan dengan baik, yakni perhatian, percaya diri pendidik, pengalaman, mudah menggunakan peralatan, kreatif menggunakan alat, dan menjalin interaksi dengan peserta didik.
Seperti yang telah disinggung di atas, bahwa pembelajaran jarak jauh memungkinkan para peserta mengambil kelas kapanpun dan dimanapun. Hal ini memungkinkan mereka untuk menyesuaikan pendidikan dan pelatihannya dengan tanggung jawab dan komitmen-komitmen lainnya, seperti keluarga dan pekerjaan. Ini juga memberi kesempatan kepada para peserta didik yang mungkin tidak dapat  belajar karena keterbatasan waktu, jarak atau dana untuk ikut serta. Walaupun demikian untuk menerapkan pembelajaran jarak jauh tersebut kita juga harus memperhatikan prinsip-prinsip dalam pembelajaran jarak jauh, yaitu sebagai berikut :
1.      Tujuan yang jelas. Perumusan tujuan harus jelas, spesifik, teramati, dan terukur untuk mengubah perilaku peserta didik.
2.      Relevan dengan kebutuhan. Program belajar jarak jauh harus relevan dengan kebutuhan peserta didik, masyarakat, dunia kerja, atau lembaga pendidikan.
3.      Mutu pendidikan. Pengembangan program belajar jarak jauh upaya meningkatkan mutu pendidikan yaitu proses pembelajaran yang ditandai dengan pembelajaran lebih aktif atau mutu lulusan yang lebih produktif.
4.      Efisiensi dan efektivitas program. Efisiensi mencakup penghematan dalam penggunaan biaya, tenaga, sumber dan waktu, sedapat mungkin menggunakan hal-hal yang tersedia.
5.      Efektivitas. Memperhatikan hasil-hasil yang dicapai oleh lulusan, dampaknya terhadap program dan terhadap masyarakat.
6.      Pemerataan. Hal ini berkaitan dengan pemerataan dan perluasan kesempatan belajar, khususnya bagi yang tidak sempat mengikuti pendidikan formal karena lokasinya jauh atau sibuk bekerja.
7.      Kemandirian. Kemandirian baik dalam pengelolaan, pembiayaan, maupun dalam kegiatan belajar.
8.      Keterpaduan. Keterpaduan, yang dimaksud adalah keterpaduan berbagai aspek seperti keterpaduan mata pelajaran secara multi disipliner.
9.      Kesinambungan. Penyelenggaraan belajar jarak jauh tidak insidental dan sementara, tetapi dikembangkan secara berlanjut dan terus menerus.

2.         Kelemahan dan Kelebihan Pembelajaran Jarak Jauh (E-Learning)
Jika kita lihat prinsip-prinsip di atas, penggunaan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) dapat sangat efektif, khususnya bagi para peserta yang lebih dewasa dan memiliki motivasi kuat untuk mengejar sukses dan senang diberi kepercayaan melakukan proses belajar secara mandiri. Tetapi, kesuksesan Pembelajaran Jarak Jauh yang meninggalkan ketaatan pada jadwal seperti pada proses pembelajaran tatap muka, bukanlah merupakan suatu pilihan yang mudah baik bagi instruktur maupun peserta didik. Maka dari itu PJJ memiliki keterbatasan sekaligus kelebihan. Berikut kelebihan pembelajaran jarak jauh (Rusman. 2011:351) :
a)         Tersedianya fasilitas e-moderating di mana pendidik dan peserta didik dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet tanpa dibatasi oleh jarak, tempat, waktu.
b)        Peserta didik dapat belajar atau me-review bahan pelajaran setiap saat dan di mana saja kalau diperlukan.
c)         Bila peserta didik memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet secara mudah.
d)        Baik pendidik maupun peserta didik dapat melakukan diskusi melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.
e)         Peserta didik dapat benar-benar menjadi titik pusat kegiatan belajar-mengajar karena ia senantiasa mengacu kepada pembelajaran mandiri untuk pengembangan diri pribadi. (Oemar Hamalik, 1994:52)
Walaupun demikian, pembelajaran jarak jauh juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan, antara lain (Rusman. 2011:352) :
a)       Kurangnya interaksi antara pendidik dan peserta didik atau bahkan antarsesama peserta didik itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses pembelajaran.
b)        Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial.
c)         Masalah ketepatan dan kecepatan pengiriman modul dari puast pengelolaan pembelajaran jarak jauh kepada para peserta di daerah sering tidak tepat waktu, dank arenanya dapat menghambat kegiatan pembelajaran. (Oemar Hamalik, 1994:53)
d)        Peserta didik yang  tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.
e)         Dukungan administratif untuk proses pembelajaran jarak jauh dibutuhkan untuk melayani jumlah peserta didik yang mungkin sangat banyak.        
3.        Unsur-Unsur dalam Pembelajaran Jarak Jauh
Pendidikan jarak jauh berbasis web antara lain harus memiliki unsur sebagai berikut (Hamzah B.Uno.2007:39):
a)         Pusat kegiatan siswa; sebagai suatu community web based distance learning harus mampu menjadikan sarana ini sebagai tempat kegiatan mahasiswa, di mana mahasiswa dapat menambah kemampuan, membaca materi kulia, mencari informasi,dan sebagainya.
b)         Interaksi dalam grup; para siswa dapat berinteraksi satu sama lain untuk mendiskusikan materi-materi yang diberikan guru. Guru dapat hadir dalam grup ini untuk memberikan sedikit ulasan tentang materi yang diberikannya.
c)         Sistem administrasi mahasiswa; di mana para mahasiswa dapat melihat informasi mengenai status mahasiswa dll.
d)        Pendalaman materi dan ujian
e)         Perpustakaan digital; bagian ini bersifat sebagai penunjang dan berbentuk data base.
f)         Materi online diluar materi kuliah; untuk menunjang perkuliahan, diperlukan bahan bacaan dari web lain.
B.    Implementasi Teori Belajar dalam Pembelajaran Jarak Jauh
Sistem pembelajaran jarak jauh berbasis web adalah suatu pertemuan antara tiga perkembangan teknologi dan tadisi, yaitu : distance learning, computer-conveyed education, dan teknologi internet (internet technology).
Pada mulanya, “Distance learning” dikembangkan pertama kali di Amerika Serikat, Perancis, Jerman, dan Inggris pada pertengahan tahun 1800 oleh William Horton, Designing Web Based-Training, Wiley. Pada tahun 1840, Sir Isac Pitman mengajar jarak jauh menggunakan surat. Dan pada tahun 1980 an, International Correspondence Schools (ICS) membangun metode perkuliahan “home-study courses” pada saat itu dikarenakan faktor kemananan pada era itu.
Di negara maju, pendidikan jarak jauh telah menjadi alternative pendidikan yang cukup digemari. Pendidikan ini diikuti oleh para mahasiswa, karyawan, eksekutif, bahkan ibu rumah tangga dan orang lanjut usia. Hampir separuh dari sekitar 3900 lembaga pendidikan tinggi di Amerika Serikat menyelenggarakan sejenis pendidikan jarak jauh. Pendidikan jarak jauh bukanlah hal yang baru. Pada awalnya dimulai dengan kursus tertulis dan dalam bentuk pendidikan tinggi formal berbentuk Universitas terbuka. Pada awal terselenggaranya pendidikan jarak jauh oleh masyarakat di anggap sebagai jenis pendidikan alternatif atau pendidikan kelas dua. Masih kalah dengan pendidikan konvensional yang mengharuskan kehadiran mahasiswa.
Di Indonesia sendiri pendidikan jarak jauh masih belum berkembang dengan pesat dikarenakan pembatasan struktur budaya dan regulasi yang ada. Namun demikian, tidak mustahil bahwa Indoneia harus mengikuti kecenderungan yang terjadi secara global ini. Keberhasilan pendidikan jarak jauh ditunjang oleh adanya interaksi maksimal antara dosen dan mahasiswa, antara mahasiswa dengan berbagai fasilitas pendidikan, antara mahasiswa dengan mahasiswa lainnya, dan adanya pola pendidikan yang aktif dalam interaksi tersebut.



  
BAB III
PENUTUP 
Kesimpulan
Seperti pada pembahasan di atas menerangkan bahwa pembelajaran jarak jauh merupakan pembelajaran yang berciri khas kemandirian. Pembelajaran jarak jauh merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi suatu masalah dalam pembelajaran. Misalnya, memberikan kemudahan bagi siswa yang mengalami kesulitan untuk mengakses pembelajaran karena jarak yang yang jauh.
Dalam pelaksanaannya, pembelajaran jarak jauh ada beberapa faktor yang harus diperhatikan, misalnya interaksi, pengalaman,dll. Selain itu juga dalam pembelajaran jarak jauh terdapat 9 prinsip dan unsur-unsur yang perlu diperhatikan.



DAFTAR PUSTAKA
C. Asri Budiningsih. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik Oemar. 1994. Sistem Pembelajaran Jarak Jauh dan pembinaan Ketenagaan. Bandung: Trigenda Karya.
Hamzah B.Uno. 2007. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Smith, Mark K. 2009. Teori Pembelajaran dan Pengajaran. Yogyakarta: Mirea.